Minggu, 04 September 2011

Membuat roti dan sandal kulit


..Kapanpun kami bikin roti kami bisa,tapi kami butuh pemimpin. kami butuh orang untuk memperkenalkan roti-roti macem kami punya ini ke orang-orang muda macem kamu..(dee's MADRE, 2011)


Saya tidak pernah mengira kalau ternyata dewi lestari juga telah menulis novel seperti ini, tentang perjuangan menghidupkan lagi sebuah usaha roti legendaris dengan memakai sebuah adonan biang dan kemungkinan hanya akan bisa diteruskan oleh seorang keturunan langsung dari pembuat adonan biang yang pertama kali


Saya juga tidak pernah mengira akan bertemu dengan 3 kawan saya yang sama sekali tidak pernah saya kenal tetapi pada akhirnya kami menjadi sangat baik sekali. Bermula dari sebuah kegiatan "iseng" yang berhubungan dengan keilmuan kami berempat, kami membentuk sebuah kelompok kecil untuk diikutkan dalam sebuah kegiatan sayembara. kami mengangkat sebuah topik tentang kampung di bantaran sungai di tengah kota solo yang mana secara spesifik warganya dulu bermata pencaharian sebagai pengrajin sandal kulit.


Dalam berproses itu kami pada awalnya melakukan pendekatan secara arsitektural kesejarahan tapi dalam perjalanan mau nggak mau kami melewati sebuah rangkaian proses ekonomi dan desain kreatif, karena pada akhirnya tujuan kami jelas yaitu mengangkat kembali keberadaan sandal kulit ini satu level lebih tinggi melalui branding. dan Voila, selama iberproses  hampir 6 bulan sampai sekarang kami pun mulai melihat hasilnya secara nyata bahkan melebihi ekspektasi kami sebelumnya.


Berbahagialah kami berempat dan tentu saja pengrajin sandal kulit itu karena pada akhirnya dia akan terus mampu berkarya lebih baik lagi.
Tidak ada hubungan antara membuat roti dengan sandal kulit, yang ada hanyalah semangat kami untuk terus membantu mengangkat beberapa hal kecil yang sempat terlupakan oleh sebagian besar orang. Yang pasti, ketika kami berdiskusi di halaman rumah pengrajin sandal kulit maka tak lupa yang empunya rumah menyuguhkan kofimiks anget dan sagon, makanan khas kampung itu. dan sungguh bukan roti.!!!




:) cheerrrssss!!!
photo  diambil oleh mbak early rachmawati di Freiburg, Jerman


 Walikota Surakarta, Jokowi pada saat acara Kongres Kebangkitan Ekonomi Mei 2011

 Bp. Sandiaga Uno dan Presiden JCI Solo, Bp. Liliek Setyawan, Forum Socialpreneur  di STIES

  Pameran pada saat opening Rempah Rumah Karya, 9  Juli 2011

   Bp. Eko Prawoto pada saat opening Rempah Rumah Karya, 9  Juli 2011


Acara buka bersama Budiono Lie & Komunitas pengusaha di Loji Gandrung, 17 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar