Sabtu, 11 Agustus 2012

Serangan Umum 4 Hari di Kota Solo




Pasukan Gerilya menyerbu kota solo sejak tanggal 7 agustus 1949 dan nantinya lebih populer dengan sebutan Serangan Oemoem, sebuah serangan yg merupakan puncak rangkaian serangan sebelumnya, sejak serangan umum pertama tanggal 8 Februari yg dilanjutkan dnegan serangan umum yg kedua tanggal 2 mei 1949.
Tanggal 8 Februari 1949, bertepatan dgn hari ulang tahun Pangeran Diponegoro, Achmadi bersama anak buahnya utk pertama kali menyerang Kota Solo.Pertempuran berlangsung hingga Rabu dini hari sekitar pukul 03.00. Para gerilyawan menghilang ke luar kota setelah membakar habis Toko Drie Hoek di Pasar Legi dan Eng Bo serta Toko Obral di Singosaren. tanggal 2 Mei 1949,hari kelahiran tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara diperingati oleh tentara pelajar dengan menyerbu solo pada senja hari bertujuan untuk menculik para pengkhianat dan kolaborator

Hari Minggu, 7 Agustus 1949 pukul 06.00 secara serempak serangan dimulai dengan menyerbu kedudukan Tentara Belanda. Serangan tersebut datang dr seluruh penjuru kota sehingga memaksa Tentara Belanda hanya mampu bertahan di markas masing-masing. sekitar pukul 15.00, Blelanda melakukan serangan balasan dengan menggunakan pesawat terbang yg langsung melakukan pengeboman secara membabi buta.
Senin pagi, 8 Agustus 1949 sejak subuh pertempuran telah kembali berkobar. ternyata dalam kegelapan malam, para gerilyawan telah memutuskan saluran komunikasi antar markas belanda. semangat tempur pasukan belanda mjd semakin luruh ketika dalam keremangan pagi mereka melihat bendera Merah putih telah berkibar di kampung-kampung.
Serangan ke Kota Solo semakin gencar . selama 2 hari belanda mendatangkan sejumlah pesawat Mustang untuk melakukan straffing pd lokasi yg diduga menjadi konsentrasi para gerilyawan. pada hari ketiga dr semarang didatangkan pasukan infanteri, kavaleri berikut pasukan baret hijau tp konvoi bantuan tersebut tidak dapat memasuki kota solo karena terhalang rintangan jalan dan dihadang pasukan TNI di Boyolali.
Puncak serangan terjadi pd tanggal 10 agustus 1949 dgn ikut sertanya pasukan TNI Brigade V yg dipimpin oleh Letkol Slamet Rijadi. sejak pagi hari sampai tengah malam mereka bahu-membahu bersama Tentara Pelajar menghajar semua pertahanan belanda.

Pertempuran selama 4 hari itu sangat mengejutkan Kolonel Ohl, komandan Tentara Kerajaan (Koninjkle Leger) di Soerakarta. Dia sama sekali tdk menduga bahwa pasukan pasukan Republik masih mampu melakukan serangan militer dalam skala besar.

Gambar diatas adalah evakuasi Pasukan Tentara Kerajaan Belanda yg ada di Poerwosariweg (Jl. Slamet Riyadi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar